Geotekstil Non-Anyaman untuk Filtrasi pada Drainase Lapisan Dasar Jalan Raya
Ikhtisar Proyek
Proyek Perluasan Jalan Raya Northridge, yang membentang sepanjang 18 kilometer di daerah berbukit yang rawan hujan lebat musiman, menghadapi tantangan kritis terkait stabilitas lapisan dasar jalan dan genangan air. Tanah lapisan dasar jalan terdiri dari pasir halus dan lempung berpasir.—Geotekstil polipropilena non-woven rentan terhadap kehilangan partikel dan penyumbatan sistem drainase ketika terkena air. Untuk melindungi struktur lapisan dasar, mencegah erosi tanah, dan memastikan efisiensi drainase jangka panjang, geotekstil polipropilena non-woven diadopsi sebagai solusi filtrasi utama untuk proyek ini.'jaringan drainase lateral.
Pemilihan Geotekstil & Persyaratan Teknis
Setelah analisis komposisi tanah dan pengujian kinerja hidraulik, proyek tersebut memilih 300 g/m².²Geotekstil non-anyaman yang diproses dengan penusukan jarum dengan sifat-sifat utama sebagai berikut:
•Permeabilitas:≥5×10⁻³cm/s (memastikan infiltrasi air yang cepat)
•Ukuran bukaan efektif (EOS): 0,15-0,25 mm (menahan partikel tanah halus sambil memungkinkan aliran air)
•Kekuatan tarik:≥18kN/m (MD/TD) (dengan tetap memperhatikan penurunan lapisan dasar dan tegangan konstruksi)
•Ketahanan kimia: Tahan terhadap asam tanah, alkali, dan degradasi mikroba.
Skenario Aplikasi & Proses Implementasi
Geotekstil tersebut terutama digunakan di jalan raya.'parit drainase lateral (dipasang di sepanjang bahu jalan dasar) dan di bawah lapisan dasar agregat, dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Persiapan Parit: Gali parit drainase (lebar 50 cm)×Tanah sedalam 60 cm diratakan dan dipadatkan untuk menghilangkan bebatuan tajam dan puing-puing.
2. Pelapis Geotekstil: Geotekstil non-anyaman diletakkan untuk melapisi seluruh parit, dengan tumpang tindih 20 cm pada sambungan untuk menghindari celah. Geotekstil diperpanjang 15 cm di luar tepi parit untuk menutupi permukaan lapisan dasar yang berdekatan.
3. Penempatan Agregat: Kerikil bergradasi setebal 40 cm (ukuran partikel 10-20 mm) ditempatkan di atas geotekstil sebagai media drainase, untuk memastikan distribusi yang seragam tanpa merusak geotekstil.
4. Penyegelan & Penimbunan Kembali: Geotekstil dilipat di atas lapisan kerikil untuk membentuk struktur "kantong", mencegah partikel tanah masuk ke dalam agregat. Parit kemudian ditimbun kembali dengan tanah dasar yang dipadatkan.
Hasil Proyek & Manfaat Kinerja
Sejak jalan raya'Sejak dibuka pada tahun 2022, sistem filtrasi geotekstil telah memberikan hasil yang luar biasa:
•Retensi Tanah yang Efektif: Tidak ditemukan penyumbatan pada lapisan drainase kerikil. Inspeksi pasca-pemasangan menunjukkan geotekstil berhasil menahan 99% partikel tanah halus, sekaligus memungkinkan aliran air tanpa hambatan.
•Peningkatan Efisiensi Drainase: Sistem drainase lateral mengurangi kandungan air di lapisan bawah tanah hingga 65% dalam waktu 24 jam setelah hujan deras, menghilangkan genangan air dan meminimalkan risiko pelunakan lapisan bawah tanah.
•Peningkatan Stabilitas Lapisan Dasar: Geotekstil'Efek penguatan (mengurangi pergeseran tanah) telah mengurangi penurunan perkerasan jalan hingga 80% dibandingkan dengan bagian tanpa filtrasi geotekstil, sehingga memperpanjang umur jalan raya.'memperpanjang masa pakainya sekitar 10 tahun.
•Penghematan Biaya: Dengan menghindari pemeliharaan sistem drainase dan perbaikan lapisan dasar jalan, proyek ini menghemat sekitar $420.000 dalam dua tahun pertama pengoperasian, dengan pengurangan biaya siklus hidup jangka panjang sebesar 30% dibandingkan dengan metode filtrasi tradisional (misalnya, tikar jerami atau kerikil yang tidak disaring).
Kesimpulan
Studi kasus ini menyoroti peran penting geotekstil non-anyaman dalam filtrasi dan drainase lapisan dasar jalan raya. Dengan secara efektif memisahkan partikel tanah dari media drainase, geotekstil memastikan kinerja drainase yang berkelanjutan, melindungi integritas lapisan dasar, dan memberikan manfaat ekonomi dan operasional yang signifikan. Studi kasus ini berfungsi sebagai model yang dapat direplikasi untuk proyek infrastruktur di daerah dengan tanah bermasalah dan curah hujan tinggi.



